Transformasi Jadi Kunci ‘Survive’ PT. Sarinah
Anggota Komisi VI DPR RI Mukhtaruddin. Foto : Azka/Man
Anggota Komisi VI DPR RI Mukhtaruddin mengatakan bahwa transformasi yang sedang dijalankan oleh PT. Sarinah saat ini akan menentukan masa depan mereka dalam berjuang mempertahankan bisnis ritel negara. Diketahui saat ini PT. Sarinah sedang menghadapi dampak ganda akibat Covid-19 dan pemugaran tempat sehingga diperkirakan tahun ini mengalami kerugian.
Menurut Mukhtaruddin dalam rapat dengar pendapat antara Komisi VI DPR RI dengan para Direktur Utama PT. Perhutani, Perum Peruri, Perum PNRI, dan PT. Sarinah di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (29/9/2020), Sarinah harus tetap menjaga branding-nya sebagai salah satu ikon Republik Indonesia walau dalam kondisi sulit sekalipun.
“Sarinah ini luar biasa. Sarinah ini harus menjadi ikon di Republik ini. Di mata dunia, Sarinah ini sudah punya nama, tinggal optimalisasi Sarinah ini menjadi lebih besar lagi. Makanya saya tertarik dengan transformasi yang dilakukan oleh Sarinah. Ini kuncinya, (Sarinah) harus bertransformasi apa lagi menjalani persaingan yang luar biasa. Transformasi menjadi kunci Sarinah untuk berkembang lebih pesat,” ujarnya.
Politisi Fraksi Partai Golkar ini pun menambahkan, revitalisasi gedung dalam model yang dipresentasikan juga sesungguhnya sangat menarik dengan konsep old is new. Menurutnya, hal ini sangat menyesuaikan kondisi budaya masyarakat saat ini sehingga mungkin ketika dibuka kembali nanti akan mendapat atensi lebih dari masyarakat.
“Gedung Sarinah adalah cagar budaya, sehingga sifatnya hanya renovasi dengan sentuhan-sentuhan modern dengan menyesuaikan kondisi kekinian. Saya memberikan apresiasi dan menyambut baik itu. Sehingga jangan juga Sarinah bertahan kepada kondisi yang sangat tradisional gitu ya, jadi harus transformasi kepada yang bersifat lebih modern,” terang Mukhtaruddin.
Politisi dapil Kalimantan Tengah ini pun menyarankan apabila renovasi telah selesai dilaksanakan, PT. Sarinah harus segera aktifkan bisnis segera, serta kembali menarik UMKM-UMKM untuk bekerja sama. Tentunya menurut Mukhtaruddin UMKM tersebut harus kembali mendapat edukasi dan pembinaan terlebih dahulu.
“Karena Sarinah sebagai pembina UMKM juga, saya rasa penting untuk memberikan semacam itu. Kasih edukasi dan kepada pengrajin kelompok UMKM ini agar bisa mengelola packaging mereka di luar produknya sehingga menarik untuk dilihat. Produk luar negeri itu kurang lebih sama saja, cuma karena packaging bagus jadi kelihatan mahal, maka packaging ini menjadi penting oleh Sarinah kepada mitra binaannya,” ujarnya mengakhiri. (er/es)